Let You Go.
Untuk kamu, teman yang
pernah aku tunggu.
Lagi-lagi aku tidak
bisa mencegah jemariku untuk merangkai berbagai kata. Kamu, laki-laki yang
selalu bisa membuatku mati rasa, kini kembali berarak, dan menurunkan badai
luka.
Kamu, seseorang yang
telah ku kenal lebih dari separuh usiaku. Kamu, teman masa kecilku, musim
dingin yang pernah menghias hari-hariku.
Pernahkah kamu
merasakan betapa menyiksanya mencintai? Kamu tahu, aku telah merasakannya, saat
bersamamu. Aku tahu, kisah kita memang tidak semanis roman picisan yang telah
menjadi best seller di dunia
kepenulisan, atau… kisah kita memang tidak pernah semanis tiap alur cerita yang
biasa aku buat.
Aku jatuh cinta pada
temanku sendiri. Itu sudah cerita lama.
Aku memendam perasaan
untuk seseorang selama bertahun-tahun, itu mungkin hal yang biasa, karena
wanita ditakdirkan untuk menunggu, bukan mengejar.
If
love is worth the time, the price is being rejected.
Maka aku menyerah
mengokohkan perasaan itu padamu.
Namun, bukan itu yang
hanya ingin aku tuliskan sekarang, bukan hanya tentang cinta, tetapi juga persahabatan.
Menurutmu, apa definisi
dari persahabatan?
Aku tidak yakin kamu
akan menjawab, kamu selalu diam, selalu begitu seolah kita tidak pernah ada,
tidak saling mengenal.
Kamu harus ingat, kita
pernah duduk berdampingan, kamu juga harus ingat, kamu memaksaku mengatakan
sesuatu. Dan kamu juga harus ingat, kamu hampir menangis karena baru saja
mengetahui suatu fakta.
Dan kamu harus ingat,
siapa yang ada disampingmu saat itu?
Apa itu tidak pernah
berarti dihidupmu?
Aku mengesampingkan
dulu perasaanku yang pernah ada, aku ingin membahas kamu.
Kenapa kamu berubah? Apa
karena seorang gadis yang telah berada disisimu?
Di dekatmu sekarang,
seperti berada pada langit belahan bumi utara, lebih dari itu, berada disampingmu
seperti badai salju. Dingin. Tak berperasaan.
Kamu tahu? Bukan hanya
aku yang merasakan ini, tetapi teman-teman kita yang lain pun sama.
Aku tidak akan
mengatakan secara gamblang, kenapa aku sebegini teguh menganggap sikapmu
seperti ini. Kemarin, kamu menganggap, seolah kita tidak mempunyai ikatan
apapun, kita seolah tidak pernah mengenal sebelumnya.
Bicara soal hati, aku
tidak mengerti bagaimana suasana hatiku sekarang, masihkah berisi asam? Atau telah
berganti gula? Tetapi aku belum lagi merasakan manis itu, asal kamu tahu.
Terkadang aku masih
bimbang. Should I give up? Should I let
go? My mind says yes, my heart says no. hatiku, tidak sepenuhnya ingin
melepasmu, tidak semudah itu.
Tetapi melihat sikapmu
yang terus-terus bagai pedang bermata dua. (menusuk hati dan pikiranku tentu
saja) Apa yang bisa aku lakukan?
When
there’s nothing that I can do, and only breaks my heart, you don’t have to do
this. I’ve got nothing to hold on to. Right?
Karena kamu terus saja
membuat sakit. Baik sebagai teman, maupun seseorang yang pernah mempunyai tempat tertinggi dihatiku. You might be the one. Cinta pertamaku. Dan aku tidak bisa mengubah
itu.
Mungkin, jika aku masih
sama dengan aku yang dulu, aku akan berkata, “Would you stop and take a look at me now?” faktanya sekarang
keadaannya telah berbeda.
Meskipun aku sebenarnya
harus berterimakasih, aku telah meyakinkan diri, bahwa perasaan ini tidak lagi
salah menepi. Aku tidak mengharapkan kamu lagi.
Karena aku baru saja
sadar, mencintai kamu adalah sebuah kesalahan. Kisah cinta manis dalam
persahabatan hanyalah sebuah fiktif belaka.
Aku tidak pernah
mengharapkan kamu mengerti, aku hanya ingin kamu menyadari. Tak selamanya kamu
terus membuat badai salju itu dalam dirimu kini. Cepat atau lambat, itu semua
akan membuat hatimu mati.
Mungkin, perasaanmu
telah dibutakan oleh cinta, tetapi cinta tidak sebuta itu. Cinta tidak pernah
salah. Cinta tidak pernah lemah. Karena cinta, hak hakiki yang tidak bisa disingkirkan.
Jika kamu menganggap
persahabatan ini hanyalah angin lalu, maka biarkan saja begitu. Hiduplah seperti
itu. Karena aku yakin, aku tidak pernah bisa mengubah apapun. karena, aku sendiripun ragu.
Ragu, apa kita masih bisa disebut dengan teman?
Jika kamu pernah tahu tentang hati ini... Tenang saja, jika kamu
khawatir, aku sudah yakin, bahwa aku tidak salah memilih,
aku tidak memiliki perasaan apapun lagi, padamu pemuda dingin pemberi duri.
Tidak selamanya aku
terus bertahan dengan luka. Tidak seharusnya aku mempertahankan rasa. Karena semua
tidak bisa dipaksa.
Aku tidak mau
membiarkan hatiku seperti serpihan debu, karena tak selamanya aku selalu
merasakan sakit seperti itu.
Terimakasih untuk masa
lalu, karena masa lalu mengajariku untuk tahu, bahwa kamu memang bukan yang
seharusnya aku tunggu.
Dengan ini aku
benar-benar melepasmu.
****
eahhh, jika kata-kata bahasa inggris diatas mengingatkan anda pada lirik lagu, anda benar. karena ini lirik lagu pacar saya yang begitu menginspirasi *lirik echen*
and but the last, sepertinya saya mengingkari lagi, bahwa saya tidak akan menulis tentang sahabat2 kecil / cinta pertama, tapi mau gimana lagi, itu genre spesialis saya *halah*
oh iyaa ini juga spesial untuk agen-agen yang ada di berbagai daerah, teteh agen purwakarta, @nitajulio_ aku akan selalu menantimu untuk ikut MnGRioSolo, haha.
juga kak Ika, kakak perempuan yang jadi tempat berbagi, baik masalah hati maupun event itu, huhuhu :'D
tak luput Joglosemar yang buat bbm saya rusuh berberapa hari ini, terimakasih telah mengerti, dan mensupport saya untuk event besar itu, aku menanti pertemuan kita semua ;)
ada hadiah lain lagi untuk kalian disini True Love
terimakasih sudah mampir ;)
salam bintang dandelion,
warm regards :D
@ruthenirmalaa
0 komentar:
Posting Komentar