RSS

Minggu, 08 Februari 2015

Let You Go.



Let You Go.



Untuk kamu, teman yang pernah aku tunggu.

Lagi-lagi aku tidak bisa mencegah jemariku untuk merangkai berbagai kata. Kamu, laki-laki yang selalu bisa membuatku mati rasa, kini kembali berarak, dan menurunkan badai luka.

Kamu, seseorang yang telah ku kenal lebih dari separuh usiaku. Kamu, teman masa kecilku, musim dingin yang pernah menghias hari-hariku.

Pernahkah kamu merasakan betapa menyiksanya mencintai? Kamu tahu, aku telah merasakannya, saat bersamamu. Aku tahu, kisah kita memang tidak semanis roman picisan yang telah menjadi best seller di dunia kepenulisan, atau… kisah kita memang tidak pernah semanis tiap alur cerita yang biasa aku buat.

Aku jatuh cinta pada temanku sendiri. Itu sudah cerita lama.

Aku memendam perasaan untuk seseorang selama bertahun-tahun, itu mungkin hal yang biasa, karena wanita ditakdirkan untuk menunggu, bukan mengejar.

If love is worth the time, the price is being rejected.

Maka aku menyerah mengokohkan perasaan itu padamu.

Namun, bukan itu yang hanya ingin aku tuliskan sekarang, bukan hanya tentang cinta, tetapi juga persahabatan.

Menurutmu, apa definisi dari persahabatan?

Aku tidak yakin kamu akan menjawab, kamu selalu diam, selalu begitu seolah kita tidak pernah ada, tidak saling mengenal.

Kamu harus ingat, kita pernah duduk berdampingan, kamu juga harus ingat, kamu memaksaku mengatakan sesuatu. Dan kamu juga harus ingat, kamu hampir menangis karena baru saja mengetahui suatu fakta.

Dan kamu harus ingat, siapa yang ada disampingmu saat itu?

Apa itu tidak pernah berarti dihidupmu?

Aku mengesampingkan dulu perasaanku yang pernah ada, aku ingin membahas kamu.

Kenapa kamu berubah? Apa karena seorang gadis yang telah berada disisimu?

Di dekatmu sekarang, seperti berada pada langit belahan bumi utara, lebih dari itu, berada disampingmu seperti badai salju. Dingin. Tak berperasaan.

Kamu tahu? Bukan hanya aku yang merasakan ini, tetapi teman-teman kita yang lain pun sama.

Aku tidak akan mengatakan secara gamblang, kenapa aku sebegini teguh menganggap sikapmu seperti ini. Kemarin, kamu menganggap, seolah kita tidak mempunyai ikatan apapun, kita seolah tidak pernah mengenal sebelumnya.

Bicara soal hati, aku tidak mengerti bagaimana suasana hatiku sekarang, masihkah berisi asam? Atau telah berganti gula? Tetapi aku belum lagi merasakan manis itu, asal kamu tahu.

Terkadang aku masih bimbang. Should I give up? Should I let go? My mind says yes, my heart says no. hatiku, tidak sepenuhnya ingin melepasmu, tidak semudah itu.

Tetapi melihat sikapmu yang terus-terus bagai pedang bermata dua. (menusuk hati dan pikiranku tentu saja) Apa yang bisa aku lakukan?

When there’s nothing that I can do, and only breaks my heart, you don’t have to do this. I’ve got nothing to hold on to. Right? 

Karena kamu terus saja membuat sakit. Baik sebagai teman, maupun seseorang yang pernah mempunyai tempat tertinggi dihatiku. You might be the one. Cinta pertamaku. Dan aku tidak bisa mengubah itu.

Mungkin, jika aku masih sama dengan aku yang dulu, aku akan berkata, “Would you stop and take a look at me now?” faktanya sekarang keadaannya telah berbeda.

Meskipun aku sebenarnya harus berterimakasih, aku telah meyakinkan diri, bahwa perasaan ini tidak lagi salah menepi. Aku tidak mengharapkan kamu lagi.

Karena aku baru saja sadar, mencintai kamu adalah sebuah kesalahan. Kisah cinta manis dalam persahabatan hanyalah sebuah fiktif belaka.

Aku tidak pernah mengharapkan kamu mengerti, aku hanya ingin kamu menyadari. Tak selamanya kamu terus membuat badai salju itu dalam dirimu kini. Cepat atau lambat, itu semua akan membuat hatimu mati.

Mungkin, perasaanmu telah dibutakan oleh cinta, tetapi cinta tidak sebuta itu. Cinta tidak pernah salah. Cinta tidak pernah lemah. Karena cinta, hak hakiki yang tidak bisa disingkirkan.

Jika kamu menganggap persahabatan ini hanyalah angin lalu, maka biarkan saja begitu. Hiduplah seperti itu. Karena aku yakin, aku tidak pernah bisa mengubah apapun. karena, aku sendiripun ragu.

Ragu, apa kita masih bisa disebut dengan teman?

Jika kamu pernah tahu tentang hati ini... Tenang saja, jika kamu khawatir, aku sudah yakin, bahwa aku tidak salah memilih, aku tidak memiliki perasaan apapun lagi, padamu pemuda dingin pemberi duri.

Tidak selamanya aku terus bertahan dengan luka. Tidak seharusnya aku mempertahankan rasa. Karena semua tidak bisa dipaksa. 

Aku tidak mau membiarkan hatiku seperti serpihan debu, karena tak selamanya aku selalu merasakan sakit seperti itu.

Terimakasih untuk masa lalu, karena masa lalu mengajariku untuk tahu, bahwa kamu memang bukan yang seharusnya aku tunggu.

Dengan ini aku benar-benar melepasmu.

Dari teman lamamu, yang pernah menjadikanmu rangkaian alur dalam ceritanya.


****
eahhh, jika kata-kata bahasa inggris diatas mengingatkan anda pada lirik lagu, anda benar. karena ini lirik lagu pacar saya yang begitu menginspirasi *lirik echen*
and but the last, sepertinya saya mengingkari lagi, bahwa saya tidak akan menulis tentang sahabat2 kecil / cinta pertama, tapi mau gimana lagi, itu genre spesialis saya *halah*
oh iyaa ini juga spesial untuk agen-agen yang ada di berbagai daerah, teteh agen purwakarta, @nitajulio_ aku akan selalu menantimu untuk ikut MnGRioSolo, haha.
juga kak Ika, kakak perempuan yang jadi tempat berbagi, baik masalah hati maupun event itu, huhuhu :'D
tak luput Joglosemar yang buat bbm saya rusuh berberapa hari ini, terimakasih telah mengerti, dan mensupport saya untuk event besar itu, aku menanti pertemuan kita semua ;)
ada hadiah lain lagi untuk kalian disini True Love
terimakasih sudah mampir ;)

salam bintang dandelion,
warm regards :D
@ruthenirmalaa

0 komentar:

Posting Komentar